Peringati HUT ke-77 Republik Indonesia, Pj Wali Kota Tebing Tinggi : Jadikan Momen Untuk Bangkit Meriahkan HUT RI Ke 77 Media Berantas Kriminal Gelar Perlombaan Rakyat PERINGATI HUT KE-77 REPUBLIK INDONESIA, PJ. WALI KOTA TEBING TINGGI : JADIKAN MOMEN UNTUK BANGKIT Sejumlah LSM dan Media Beraliansi Rayakan HUT RI ke 77 Tahun di Kota Tebing Tinggi. Bupati Batanghari Siap Fasilitasi Usulkan Grebek Suro Sridadi Jadi Agenda Tahunan Pemprov Jambi

Home / Berita

Minggu, 23 Oktober 2022 - 08:56 WIB

Upacara Hari Santri di Madina Diikuti Ratusan Santri dari Ponpes, Bupati

 

MADINA : HARIAN PEWARTA

Upacara peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober di Kabupaten Madina berlangsung khitmat, Sabtu (22/10/2022) di pelataran parkir Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan.

Upacara dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Ratusan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) menjadi peserta upacara pada peringatan Hari Santri yang mengambil tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
Komandan Upacara ialah Juanda Rambe, pejabat di bagian Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam pada Kemenag Agama Kabupaten Madina. Dan yang bertugas membacakan Ikrar Santri yakni Muhammad Hasanul IZZ, dari Ponpes Izzur Risalah di Desa Sipaga-paga.
Sementara Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution bertindak sebagai Inspektur Upacara serta Ketua MUI Madina, Muhammad Nasir sebagai pembaca doa.
Dari barisan podium kehormatan terpantau hadir mengikuti upacara peringatan Hari Santri kali ini antara lain, Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution, Ketua TP-PKK Madina Ny Eli Mahrani Jafar Sukhairi Nasution, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Kapolres Madina, AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidiq, Kepala Kemenag Agama, Ahmad Qosmi, sejumlah Kepala OPD Pemkab Madina, beberapa tokoh agama dan masyarakat, perwakilan pengurus Organisasi Pers, OKP, Ormas dan undangan elemen masyarakat lainnya.
Dalam upacara itu, Bupati Madina pun membacakan sambutan Hari Santri dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

BACA JUGA 

Berikut teks sambutannya;
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saudara-saudara santri di seluruh Tanah Air yang saya banggakan. Dalam suasana memperingati Hari Santri tanggal 22 Oktober 2022, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga rahmat, berkah, dan perlindungan-Nya senantiasa menyertai kita semua.

Foto bersama ratusan santri dengan Forkopimda Madina usai upacara Hari Santri 22 Oktober

Bupati Madina yang bertindak sebagai Inspektur Upacara saat membacakan sambutan Menteri Agama. (Diskominfo)
Berikut teks sambutannya;
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saudara-saudara santri di seluruh Tanah Air yang saya banggakan. Dalam suasana memperingati Hari Santri tanggal 22 Oktober 2022, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga rahmat, berkah, dan perlindungan-Nya senantiasa menyertai kita semua.
Saudara-saudara sekalian,

Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2022 ini, peringatan Hari Santri mengangkat tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.
Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejarahannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Dulu, ketika Indonesia masih dijajah, para santri turun ke medan laga, berperang melawan penjajah. Menggunakan senjata bambu runcing yang terlebih dahulu didoakan Kiai Subchi Parakan Temanggung, mereka tidak gentar melawan musuh.
Di Surabaya, Resolusi Jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan Belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya sama. Santri selalu terlibat aktif dalam peperangan melawan penjajah.
Pada masa ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka, santri juga tidak absen. KH. Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid, adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. Dialah, bersama santri-santri, dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan kemaslahatan umat agama-agama di Indonesia.

BACA JUGA  PC PMII Madina Gruduk DPRD Mandailing Natal Menolak Kenaikan Harga BBM

PELIPUT Tim

Share :

Baca Juga

Berita

Gaji Pokok Wakil Bupati Madina Diserahkan untuk Pembangunan Masjid

Berita

Muhammad Dimiyathi Hadiri Penilaian PJ Kepala Daerah di Kemendagri

Berita

Pj Wako Tebing Tinggi Tutup Bintek Smart City, Dua Program Unggulan Diusulkan Ke Kementrian Kominfo

Berita

Wabup Madina Hadiri HUT ke-77 TNI di Tapsel

Berita

Tekan Inflasi di Mandailing Natal , Distan Akan Kembangkan “Cabai Setan“

Berita

SMP Neg 3 Labuhan Deli Satu Atap Kab Deliserdang Raih Piala Citra FFP ke VI 2022

Berita

PJ. WALI KOTA LEPAS ATLET KONTINGEN KOTA TEBING TINGGI PADA PORPROVSU XI TAHUN 2022

Berita

Wakil Bupati Madina,Atika hadiri dan tutup vestipal nasyid ke 19 Kab Madina.