DR Sudibyo JS SSn MSn, saat memberikan piala citra FFP ke VI 2022 di Amaliun Convention Hal Medan kepada siswa SMP Negeri 3 Labuhandeli Satu Atap Kabupaten Deliserdang. Sebagai pemenang Penata Artistik Terbaik. @fotolaksama.
Labuhandeli, Harianpewarta.com
Memang tidak menduga, ketika film pelajar bertajuk “Kehilangan Cinta” produksi SMP Negeri 3 Labuhandeli Satu Atap Kabupaten Deliserdang mendapat Piala Citra kategori Penata Artistik Terbaik, nominasi kategori pemeran pembantu pria terbaik dan nominasi kategori penulis naskah cerita terbaik dalam Festival Film Pelajar (FFP) ke-VI tahun 2022 se Kota Medan. Yang diselenggarakan oleh Persatuan Artis Sinema Seluruh Indonesia (PARSI) Kota Medan mulai tanggal 12 S/D 14 Oktober 2022 di Amaliun Covention Hal Medan.
Menurut Kepala SMP Negeri 3 Labuhandeli Satu Atap Idris Lubis SPd MSi yang lebih akrab disapa Pak Lubis selaku Produser Film Pelajar “Kehilangan Cinta” mengatakan kepada Harianpewarta. com bahwa beliau merasa bersyukur atas terpilihnya film pelajarnya tersebut, sebagai pemenang Penata Artistik Terbaik atas nama Pesona Maharani kelas VIII-B sekarang meraih piala citra, piagam penghargaan/serfikat dan uang pembinaan. Selain itu nominasi penulis naskah cerita terbaik atas nama Citra Kirana kelas IX-B sekarang yang juga mendapat sertifikat. Demikian juga Idris Lubis SPd MSi masuk nominasi kategori pemeran pembantu terbaik mendapat sertifikat.
Idris menambahkan bahwa film pelajar “Kehilangan Cinta” menceritakan kehidupan anak tunggal pengusaha kaya raya yang memiliki banyak tambak, di antaranya tambak Ikan, Udang dan Kepiting, sementara sang Ibu yang sibuk mengurus bisnis berlian dan arisan sehingga anaknya terabaikan dan kurang cinta serta kasih sayang terhadap anaknya tersebut. Sang anakpun ikut terpengaruh dengan kawannya sembari merokok dan mengisap ganja. Situasi ini cepat diketahui masyarakat dan melaporkannya ke Babinkamtibmas. Anak pengusaha dan temannya tersebut diamankan oleh pihak Polisi lalu di bawa ke Kantor Kepala Desa terdekat. Setelah itu anak pengusaha dan temannya dibina kemudian diserahkan ke sekolah akhirnya pihak sekolah memanggil kedua orangtuanya dan membuat kesepakatan untuk mengawasi dan membimbing anaknya supaya tidak terlibat hal hal buruk. Dan anaknya tersebut dianjurkan oleh Kepala Sekolah supaya aktif dalam kegiatan Pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda yang peka terhadap lingkungan, kesatria, mandiri dan sebagainya. Sesuai dasa darma Pramuka dan setya darma Pramuka. Semoga di hari ke depan terus berkarya membuat film pelajar yang terbaru lagi.@mri-dris-nico