Peringati HUT ke-77 Republik Indonesia, Pj Wali Kota Tebing Tinggi : Jadikan Momen Untuk Bangkit Meriahkan HUT RI Ke 77 Media Berantas Kriminal Gelar Perlombaan Rakyat PERINGATI HUT KE-77 REPUBLIK INDONESIA, PJ. WALI KOTA TEBING TINGGI : JADIKAN MOMEN UNTUK BANGKIT Sejumlah LSM dan Media Beraliansi Rayakan HUT RI ke 77 Tahun di Kota Tebing Tinggi. Bupati Batanghari Siap Fasilitasi Usulkan Grebek Suro Sridadi Jadi Agenda Tahunan Pemprov Jambi

Home / Berita

Selasa, 6 September 2022 - 20:18 WIB

PJ WALIKOTA TEBING TINGGI SAMPAIKAN ISU STRATEGIS PENANGANAN BANJIR PADA SIDANG II TKPSDA

Tebing Tinggi, Pewarta

Penjabat (Pj) Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos, M.TP menyampaikan Isu Strategis Penanganan Banjir di Kota Tebing Tinggi saat Sidang II Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang, Senin (5/9/2022) di JW Marriott Hotel Medan. Sidang II TKPSDA Wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang ini, dilaksanakan selama 3 hari dan berakhir pada Rabu (7/9/2022).

Pj Wali Kota Muhammad Dimiyathi memaparkan berbagai penelitian dan upaya yang telah dilakukan dalam penaggulangan banjir di Tebing Tinggi, seperti bronjong, tanggul dan bangunan bendungan. Namun hal tersebut belum juga bisa menanggulangi banjir di Kota Tebing Tinggi.

“Yang menjadi masalah sebenarnya sedimentasi atau terjadinya pendangkalan sungai. Kalau kita lihat kemarin tim dari TKPSDA juga dari BWS Sumatera II sudah turun langsung menelusuri sungai,” kata Dimiyathi.

Lanjut Dimiyathi, hal-hal lain yang menyebabkan banjir di Kota Tebing Tinggi disebabkan banjir kiriman yang datang dari daerah Simalungun.

“Sederas dan selama apapun hujan di Tebing Tinggi, kalau tidak hujan di daerah pegunungan Simalungun, Tebing Tinggi itu tidak pernah banjir, karena air itu sebenarnya mengalir. Jadi oleh karena itu, dua faktor tadi adalah penyebab banjir di Tebing Tinggi,” jelasnya.

Selain itu, faktor kelalaian juga menjadi penyebabnya. Terjadinya penyempitan di muara-muara sungai, sehingga air tidak bisa cepat mengalir. Dibangunnya Bendung Gerak Bajayu ada manfaatnya yakni hanya mengurangi banjir di Tebing Tinggi, tambahnya.

BACA JUGA  FORKOPIMDA KOTA TEBINGTINGGI DAN ELEMEN MASYARAKAT PERINGATI HARI KESAKTIAN PANCASILA

Pada kesempatan tersebut, Dimiyathi berharap dilakukannya sodetan Sungai Bahilang sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Kota Tebing Tinggi.

“Ini sudah ada kajian, di BWS juga sudah ada, namun jika Tebing Tinggi dan BWS saja yang bekerja tidak mungkin bisa dilakukan, jika tidak melibatkan pemerintah Provinsi, BUMN dan Pemkab Serdang Bedagai. Karena Sungai Bahilang ini melintasi Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan area PTPN,” ungkap Dimiyathi.

Sementara itu, terkait Sungai Padang, Dimiyathi menjelaskan belum ada kajian. Padahal menurutnya, Sungai Padang yang paling parah jika terjadi banjir. Luapan dampak banjirnya itu menggenangi 3/4 Kota Tebing Tinggi, termasuk 5 kecamatan yang ada di Tebing Tinggi. Parahnya lagi dampak banjir tersebut selalu menimpa daerah inti Kota Tebing Tinggi yang padat penduduk.

“Inilah beberapa hal terkait dengan banjir di Kota Tebing Tinggi. Melalui tim ini kami harap dapat berkoordinasi lintas daerah, kementerian, sektor dan lembaga, untuk menanggulangi masalah banjir ini. Dari forum ini kami mohon kiranya adanya masukan dan solusi nanti untuk penanggulangan banjir di Kota Tebing Tinggi,” harapnya.

Menyahuti paparan Isu Strategis Penanganan Banjir yang disampaikan,Suharsono salah satu Tim TKPSDA menanggapi memang perlu dilakukan sedimentasi yang sangat tinggi dan perbaikan kekuatan tanggul, khususnya pada Sungai Bahilang yang melintasi Jantung Kota Tebing Tinggi.

BACA JUGA  Wakil Bupati Madina,Atika hadiri dan tutup vestipal nasyid ke 19 Kab Madina.

“Jadi saya pikir ada perlu perbaikan yaitu sedimentasi yang sangat tinggi, juga perbaikan kekuatan tanggul khususnya di Sungai Bahilang, juga untuk PDAM Tirta Bulian, sangat perlu kekuatan tanggul ditepi Sungai Padang,” katanya.

Guna mengatasi permasalahan banjir tersebut, Suharsono juga mengatakan perlunya sinergitas, kerjasama dan kolaborasi antara kedua daerah (Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai) juga bersama Kabupaten yang dihulu, yakni Simalungun. Sebab menurutnya, Kota Tebing Tinggi secara administrasi dikelilingi Kabupaten Serdang Bedagai.

“Ini menjadi perhatian besar bagi kita, bagaimana menjadikan satu forum agar mereka semua bisa kerjasama dan sama-sama bekerja untuk mengatasi banjir, bukan hanya di Kota Tebing Tinggi, tetapi juga di Kabupaten Serdang Bedagai yang terkena imbasnya,” ujar Suharsono.

Hasil dan keputusan diskusi Sidang II TKPSDA Wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang ini nantinya akan direkomendasikan ke Kementerian PUPR.

Adapun terkait rencana penanganan banjir di Kota Tebing Tinggi oleh Pemerintah Kota adalah, penataan ruang pada kawasan daerah aliran sungai dengan konsep Waterpront City, pembangunan infrastruktur pengendali banjir pada sungai, normalisasi sungai, pembangunan sodetan Sungai Bahilang menuju Sungai Sigiling, pembangunan kolam retensi dan biopori, penataan drainase perkotaan, serta pembangunan Early Warning Systim Bencana Banjir.( Rel ).

Share :

Baca Juga

Berita

TANGGAPI LAPORAN WARGA, PJ WALI KOTA TURUN LANGSUNG TINJAU WARGA KURANG MAMPU DAN GANGGUAN JIWA

Berita

FORKOPIMDA KOTA TEBINGTINGGI DAN ELEMEN MASYARAKAT PERINGATI HARI KESAKTIAN PANCASILA

Berita

Disambut Haru, 91 Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG kembali ke Satuan Kompi Senapan B

Berita

PJ WALI KOTA TEBING SIDAK PELAYANAN DISDUKCAPIL DAN MAL PELAYANAN PUBLIK

Berita

Bupati Madina Sambangi Pedagang Pasar Lama Panyabungan

Berita

Mukerwil I PPP Sumut merekomendasikan pencabutan Izin PT. SMGP”

Berita

Gaji Pokok Wakil Bupati Madina Diserahkan untuk Pembangunan Masjid

Berita

SMK Neg 13 Medan Labuhan Raih Dua Piala Citra FFP ke-VI 2022 Serta Dua Tropi Perlombaan Akting dan Busana Muslimah